Selasa, 03 April 2012

Senyawa pada Alam

Dalam kehidupan sehari-hari kita mendapatkan senyawa kimia dalam dua golongan yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik. Senyawa organik dibangun oleh atom utamanya karbon, sehingga senyawa ini juga dikenal dengan istilah hidrokarbon.
            Senyawa hidrokarbon banyak terdapat di alam dan juga pada makhluk hidup, dimulai dari bahan bakar sampai dengan molekul yang berasal atau ditemukan dalam makhluk hidup seperti karbohidrat, protein,
lemak, asam amino dan lain-lain. Senyawa-senyawa ini akan dibahas secara detil pada bab selanjutnya.
Senyawa anorganik merupakan senyawa yang disusun oleh atom utama logam, banyak kita jumpai pada zat yang tidak hidup, misalnya tanah, batu-batuan, air laut dan lain sebagainya.
            Senyawa anorganik dapat diklasifikasikan sebagai senyawa bentuk oksida asam basa dan bentuk garam lihat Gambar 2.9.

Gambar 2.9. Klasifikasi senyawa anorganik
            Senyawa oksida merupakan senyawa yang dibentuh oleh atom oksigen dengan atom lainnya. Keberadaan atom oksigen sebagai penciri senyawa oksida.
            Berdasarkan unsur pembentuk senyawa oksida senyawa oksida dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu senyawa oksida logam dan oksida bukan logam, penggolongan ini disederhanakan pada Gambar 2.10.

Gambar 2.10. Penggolongan senyawa oksida
            Senyawa oksida logam merupakan senyawa yang dapat larut dalam air membentuk larutan basa. Di alam banyak ditemukan senyawa oksida, umumnya berupa bahan tambang. Dalam table 2.3 disajikan beberapa contoh senyawa oksida logam.
Tabel 2.3 Contoh dan penamaan oksida logam


            Senyawa oksida bukan logam adalah senyawa yang dibentuk dari unsur bukan logam dengan oksigen, misalnya antara unsur nitrogen dengan oksigen. Senyawa oksida bukan logam dapat larut dalam air membentuk larutan asam.
Beberapa senyawa oksida bukan logam biasanya berbentuk gas, dalam Tabel 2,4 dibawah ini disajikan beberapa contoh senyawa oksida bukan logam.
Tabel 2.4 Contoh dan penamaan oksida bukan logam

            Senyawa asam, adalah senyawa yang memiliki sifat-sifat seperti, rasanya masam, dapat menghantarkan kan arus listrik, dalam bentuk cair terionisasi dan menghasilkan ion hidrogen dan sisa asam.
            Berdasarkan unsur-unsur pembentuknya terdapat tiga jenis asam, pertama asam yang dibentuk oleh unsur H, unsur bukan logam dan unsur O, kedua asam asam yang dibentuk oleh unsur H dengan unsur halogen lebih dikenal dengan asam halida dan yang ketiga asam pada senyawa organik yang disebut dengan karboksilat.
            Beberapa contoh asam dengan jenis pertama seperti asam karbonat (H2CO3), yang disusun oleh 2 unsur H, 1 unsur C dan 3 unsur O. Jika asam ini terionisasi dihasailkan ion 2H+ dan ion CO32-. Contoh asam lainnya seperti asam fosfat, dan nitrat seperti pada Tabel 2.5.
Tabel. 2.5. Asam yang dibentuk dari Unsur H, unsur bukan logam dan unsur O.

Untuk mengetahui asam halida, kita perlu mengetahui unsur-unsur halogen yaitu unsur Flor, Klor, Brom, Iod dan lainnya. Asam halida, dapat terbentuk jika unsur berikatan dengan unsur Flor, Klor, Brom, atau Iod. Penamaannya dilakukan dengan memulai dengan kata asam dengan kata dari unsur halogen ditambahkan kata ida. Contoh untuk senyawa asam HF, namanya menjadi asam florida. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh asam ini pada Tabel 2.6.
Tabel. 2.6. Asam yang dibentuk dari unsur H, dengan unsur halogen

Untuk asam organik adalah senyawa karbon yang memiliki karboksilat (COOH), dimana senyawa organik merupakan senyawa yang memiliki kerangka atom karbon. Senyawa asam organik yang paling sederhana adalah H-COOH dikenal dengan asam formiat. yang memiliki satu atom karbon pada karboksilat disebut dengan asam asetat, penulisan dapat dilakukan dengan mengganti unsur H-nya saja sehingga H3C-COOH. Untuk lebih mudahnya kita perhatikan contoh asam-asam organik yang disajikan pada Tabel 2.7.
            Senyawa basa, merupakan senyawa yang dibentuk oleh unsur logam dan dengan gugus hidroksida (OH).
Senyawa basa dapat dikenali karena memiliki beberapa sifat yang khas; terasa pahit atau getir jika dirasakan, di kulit dapat menimbulkan rasa gatal panas. Larutan basa dapat menghantarkan arus listrik, karena mengalami ionisasi. Hasil ionisasi berupa ion logam dan gugus OH-.
Tabel 2.7 Contoh dan penamaan oksida bukan logam

Beberapa senyawa basa yang mudah kita temukan seperti soda api atau Natrium hidroksida atau NaOH. Dalam larutan terionisasi menjadi Na+ dan OH-, contoh senyawa basa lainnya pada Tabel 2.8.
Tabel. 2.8. Senyawa basa dan penamaannya.

            Senyawa garam, adalah senyawa yang dibentuk oleh unsur logam dan sisa asam. Senyawa garam memiliki rasa asin, dalam keadaan larutan senyawa ini dapat menghantarkan arus listrik kerena terjadi ionisasi. Senyawa garam NaCl, terionisasi menjadi ion Na+ dan ion sisa asam Cl-.
Lihat Tabel 2.9.
Tabel 2.9. Senyawa garam, ionnya dan namanya.


Sumber :