Minggu, 21 April 2013

Konsep Manusia Berdasarkan Teori Psikoanalisa, Behavioristik, dan Humanistik



A.      Aliran Psikoanalisa
Sigmund Freud adalah salah satu pendiri psikoanalisis. Freud berpendapat bahwa kehidupan psikis terdiri dari kesadaran dan ketiksadaran. Kesadaran diibaratkan sebagai permukaan gunung es yang nampak. Jadi kesadaran merupakan bagian kecil dari kepribadian. Ketidaksadaran yang merupakan bagian kecil dari gunung es di bawah permukaan air mengandung insting-insting yang mendorong perilaku manusia.

Selanjutnya Freud mempunyai pandangan bahwa kepribadian terdiri dari Id, Ego dan Super ego. Id merupakan bagian primitif  dari kepribadian Id mengandung insting seksual dan insting agresif. Id membutuhkan Satisfaction dengan segera tanpa memperhatikan realitas yang ada, sehingga oleh Freud disebut prinsip kenikmatan. Ego disebut prinsip realitas. Ego menyesuaikan diri dengan realitas. Sedangkan Super ego merupakan prinsip moral, yaitu mengontrol perilaku dari segi moral.

Lalu Freud menyatakan insting terdiri dari insting hidup dan insting mati. Insting hidup mencakup lapar, haus dan seks, ini merupakan kekuatan kreatif dan oleh Freud disebut Libido. Sedangkan Insting mati merupakan kekuatan destruktif. Hal ini dapat ditunjukkan kepada diri sendiri, menyakiti diri sendiri atau bunuh diri atau ditunjukkan keluar merupakan bentuk agresi.

Menurut Freud ada tiga macam kecemasan yaitu kecemasan objektif yang merupakan kecemasan yang timbul dari ketakutan terhadap bahaya nyata. Kecemasan Neurotik merupakan kecemasan atau merasa takut akan mendapatkan hukuman atau keinginan yang impulsif. Kecemasan Moral merupakan kecemasan yang berkaitan engan moral. Seseorang merasa cemas karena melanggar norma-norma moral. Inilah yang disebut Kecemasan Moral.
           
Pandangan selanjutnya dari Freud yang penting adalah tentang Mekanisme Pertahanan. Mekanisme pertahanan ini bertujuan untuk menyalurkan dorongan-dorongan primitif yang tidak dapat dibenarkan oleh super ego dan ego. Mekanisme pertahanan ini berfungsi untuk melindungi super ego dan ego dari ancaman dorongan primitif yang mendesak terus karena tidak diizinkan muncul oleh super ego. Sembilan mekanisme pertahanan yang dikemukakan oleh Freud adalah Represi, pembentukan Reaksi, Proyeksi, Displacement, Rasionalisasi, Supresi, Sublimasi, Kompensasi, dan Regresi.

B.      Aliran Behavioristik
Aliran Behaviorisme adalah sebuah aliran yang didirikan oleh J.B.Watson pada tahun 1913. Pandangan Watson dapat diikuti dalam artikelnya yang berjudul “Psychology as The Behaviorist Views It”. Dalam artikel tersebut watson mengemukakan antara lain tentang definisi psikologi, kritiknya terhadap strukturalisme dan fungsionalisme yang dipandang sebagai psikologi lama tentang kesadaraan. Menurut Watson, psikologi itu murni merupakan cabang dari pengetahuan alam (natural science) eksperimental. Tujuan psikologi  secara teoritis adalah memrediksi dan mengontrol perilaku, sehingga introspeksi bukan metode yang dipergunakan. Yang dipelajari adalah perilaku yang dapat diamati, bukan kesadaran karena merupakan pengertian yang meragukan.

Eksperimen Watson yang paling terkenal adalah eksperimen dengan anak yang bernama Albert, berumur 11 bulan. Watson dan Rosali rayner isterinya mengadakan eksperimen kepada Albert dengan menggunakan tikus putih dan gong beserta pemukulnya. Pda permulaan eksperimen Albert tidak takut pada ikus putih tersebut. Pada kesempatan lain saat Albert akan memegang tikus putih, gong dibunyikan dengan keras. Dengan suara keras tersebut Albert merasa takut. Keadaan tersebut diulangi beberapa kali, hingga akhirnya terbentuklah pada diri Albert rasa takut akan tikus putih itu.

Berdasarkan eksperimen tersebut , Watson berpendapat bahwa reaksi emosional dapat dibentuk dengan kondisioning. Rasa takut tersebut dapat dihilangkan lagi dengan cara menghadirkan tikus tersebut tahap demi tahap dalam situasi yang menyenangkan misalnya pada waktu Albert makan atau nonton TV.

C.      Aliran Humanistik
Abraham Maslow dapat dipandang sebagai bapak dari Psikologi Humanistik. Gerakan ini merasa tidak puas terhadap psikologi behavioristik dan psikoanalisis, dan memfokuskan penelitiannya pada manusia dengan ciri-ciri eksistensinya. Psikologi Humanistik mulai di Amerika Serikat tahun 1950 dan terus berkembang. Tokoh-tokoh Psikologi Humanistik memandang behaviorisme mendehumanisasi manusia. Psikologi Humanistik mengarahkan perhatiannya pada humanisasi psikologi yang menekankan keunikan manusia. Menurut Psikologi humanistik manusia adalah makhluk kreatif, yang dikendalikan oleh nila-nilai dan pilihan-pilihannya sendiri bukan oleh kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.

Maslow menjadi terkenal karena teori motivasinya, yang dituangkan dalam bukunya “Motivation and Personality”. Dalam buku tersebut diuraikan bahwa pada manusia terdapat lima macam kebutuhan yang berhirarki, meiiputi :
1.      Kebutuhan-kebutuhan fisiologis
2.      Kebutuhan-kebutuhan rasa aman
3.      Kebutuhan rasa cinta dan memiliki
4.      Kebutuhan akan penghargaan
5.      Kebutuhan akan aktualisasi diri
Kebutuhan-kebutuhan tersebut dikatakan berhierarki karena kebutuhan yang lebih tinggi menuntut dipenuhi apabila kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah sudah terpenuhi.

Menurut Maslow psikologi harus lebih manusiawi, yaitu lebih memusatkan perhatianna pada masalah-masalah kemanusiaan. Psikologi harus mempelajari kedalaman sifat manusia, selain mempelajari yang nampak, juga mempelajari perilaku yang tidak nampak. Mempelajari ketidaksadaran sekaligus mempelajari kesadaran. Introspeksi sebagai suatu metoda penelitian yang telah disingkirkan, harus dikembalikan lagi sebagai metoda penelitian psikologi.


Sumber :  Basuki, Heru. 2008. Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma