A. Aliran
Psikoanalisa
Sigmund Freud
adalah salah satu pendiri psikoanalisis. Freud berpendapat bahwa kehidupan
psikis terdiri dari kesadaran dan ketiksadaran. Kesadaran diibaratkan
sebagai permukaan gunung es yang nampak. Jadi kesadaran merupakan bagian kecil
dari kepribadian. Ketidaksadaran yang merupakan bagian kecil dari gunung es di
bawah permukaan air mengandung insting-insting yang mendorong perilaku manusia.
Selanjutnya Freud
mempunyai pandangan bahwa kepribadian terdiri dari Id, Ego dan Super ego. Id merupakan bagian primitif
dari kepribadian Id mengandung insting seksual dan insting agresif. Id membutuhkan
Satisfaction dengan segera tanpa
memperhatikan realitas yang ada, sehingga oleh Freud disebut prinsip kenikmatan.
Ego disebut prinsip realitas. Ego
menyesuaikan diri dengan realitas. Sedangkan Super ego merupakan prinsip moral, yaitu mengontrol perilaku dari
segi moral.
Lalu Freud
menyatakan insting terdiri dari insting
hidup dan insting mati. Insting hidup mencakup lapar, haus dan
seks, ini merupakan kekuatan kreatif dan oleh Freud disebut Libido. Sedangkan Insting mati merupakan kekuatan destruktif. Hal ini dapat
ditunjukkan kepada diri sendiri, menyakiti diri sendiri atau bunuh diri atau
ditunjukkan keluar merupakan bentuk agresi.
Menurut Freud
ada tiga macam kecemasan yaitu kecemasan
objektif yang merupakan kecemasan yang timbul dari ketakutan terhadap
bahaya nyata. Kecemasan Neurotik
merupakan kecemasan atau merasa takut akan mendapatkan hukuman atau keinginan
yang impulsif. Kecemasan Moral
merupakan kecemasan yang berkaitan engan moral. Seseorang merasa cemas karena
melanggar norma-norma moral. Inilah yang disebut Kecemasan Moral.
Pandangan selanjutnya
dari Freud yang penting adalah tentang Mekanisme
Pertahanan. Mekanisme pertahanan ini bertujuan untuk menyalurkan
dorongan-dorongan primitif yang tidak dapat dibenarkan oleh super ego dan ego. Mekanisme
pertahanan ini berfungsi untuk melindungi super ego dan ego dari ancaman
dorongan primitif yang mendesak terus karena tidak diizinkan muncul oleh super
ego. Sembilan mekanisme pertahanan yang dikemukakan oleh Freud adalah Represi, pembentukan Reaksi, Proyeksi,
Displacement, Rasionalisasi, Supresi, Sublimasi, Kompensasi, dan Regresi.
B. Aliran
Behavioristik
Aliran
Behaviorisme adalah sebuah aliran yang didirikan oleh J.B.Watson pada tahun
1913. Pandangan Watson dapat diikuti dalam artikelnya yang berjudul “Psychology as The Behaviorist Views It”.
Dalam artikel tersebut watson mengemukakan antara lain tentang definisi
psikologi, kritiknya terhadap strukturalisme dan fungsionalisme yang dipandang
sebagai psikologi lama tentang kesadaraan. Menurut Watson, psikologi itu murni
merupakan cabang dari pengetahuan alam (natural
science) eksperimental. Tujuan psikologi
secara teoritis adalah memrediksi dan mengontrol perilaku, sehingga
introspeksi bukan metode yang dipergunakan. Yang dipelajari adalah perilaku
yang dapat diamati, bukan kesadaran karena merupakan pengertian yang meragukan.
Eksperimen Watson
yang paling terkenal adalah eksperimen dengan anak yang bernama Albert, berumur
11 bulan. Watson dan Rosali rayner isterinya mengadakan eksperimen kepada
Albert dengan menggunakan tikus putih dan gong beserta pemukulnya. Pda permulaan
eksperimen Albert tidak takut pada ikus putih tersebut. Pada kesempatan lain
saat Albert akan memegang tikus putih, gong dibunyikan dengan keras. Dengan suara
keras tersebut Albert merasa takut. Keadaan tersebut diulangi beberapa kali,
hingga akhirnya terbentuklah pada diri Albert rasa takut akan tikus putih itu.
Berdasarkan eksperimen
tersebut , Watson berpendapat bahwa reaksi emosional dapat dibentuk dengan
kondisioning. Rasa takut tersebut dapat dihilangkan lagi dengan cara
menghadirkan tikus tersebut tahap demi tahap dalam situasi yang menyenangkan
misalnya pada waktu Albert makan atau nonton TV.
C. Aliran
Humanistik
Abraham Maslow
dapat dipandang sebagai bapak dari Psikologi Humanistik. Gerakan ini merasa
tidak puas terhadap psikologi behavioristik dan psikoanalisis, dan memfokuskan
penelitiannya pada manusia dengan ciri-ciri eksistensinya. Psikologi Humanistik
mulai di Amerika Serikat tahun 1950 dan terus berkembang. Tokoh-tokoh Psikologi
Humanistik memandang behaviorisme mendehumanisasi manusia. Psikologi Humanistik
mengarahkan perhatiannya pada humanisasi psikologi yang menekankan keunikan
manusia. Menurut Psikologi humanistik manusia adalah makhluk kreatif, yang
dikendalikan oleh nila-nilai dan pilihan-pilihannya sendiri bukan oleh
kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.
Maslow menjadi
terkenal karena teori motivasinya, yang dituangkan dalam bukunya “Motivation
and Personality”. Dalam buku tersebut diuraikan bahwa pada manusia terdapat
lima macam kebutuhan yang berhirarki, meiiputi :
1.
Kebutuhan-kebutuhan fisiologis
2.
Kebutuhan-kebutuhan rasa aman
3.
Kebutuhan rasa cinta dan memiliki
4.
Kebutuhan akan penghargaan
5.
Kebutuhan akan aktualisasi diri
Kebutuhan-kebutuhan tersebut
dikatakan berhierarki karena kebutuhan yang lebih tinggi menuntut dipenuhi
apabila kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah sudah terpenuhi.
Menurut Maslow psikologi harus
lebih manusiawi, yaitu lebih memusatkan perhatianna pada masalah-masalah
kemanusiaan. Psikologi harus mempelajari kedalaman sifat manusia, selain mempelajari
yang nampak, juga mempelajari perilaku yang tidak nampak. Mempelajari ketidaksadaran
sekaligus mempelajari kesadaran. Introspeksi sebagai suatu metoda penelitian
yang telah disingkirkan, harus dikembalikan lagi sebagai metoda penelitian
psikologi.
Sumber : Basuki, Heru. 2008. Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar