Nama : Dini Kusumaningrum
NPM : 12511159
Kelas : 3PA08
A. Definisi Psikoterapi
NPM : 12511159
Kelas : 3PA08
A. Definisi Psikoterapi
Secara harfiah,
psikoterapi berasal dari kata psyco
yang berarti jiwa, dan therapy yang berarti penyembuhan. Jadi psikoterapi
sama dengan penyembuhan jiwa.
Dalam Buku
Pengantar Psikologi Umum, Psikoterapi adalah upaya intervensi leh psikoterapis
terlatih agar kliennya bisa mengatasi persoalannya.
Sedangkan
definisi psikoterapi dalam Buku Kesehatan Mental 3 adalah suatu interaksi
sistematis antara pasien dan terapis yang menggunakan prinsip-prinsip
psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran,
dan perasaan pasien supaya membantu pasien mengatasi tingkah laku abnormal dan
memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang
individu.
B. Tujuan
Psikoterapi
Tujuan psikoterapi
adalah untuk mengembalikan keadaan keiwaan klien yang terganggu (mulai dari
masalah ringan sampai gangguan mental berat) agar bisa berfungsi kembali dengan
optimal sehingga klien tersebut merasa bisa merasa dirinya lebih sehat mental
(Wirawan Sarwono, 2009)
C. Unsur-unsur
dalam Psikoterapi
Menurut
Masserman dalam Buku Saku Psikiatri, telah melaporkan tujuh “parameter pengaruh”
dasar yang mencakup unsur-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi. Yaitu:
-
Peran Sosial (martabat) psikoterapis
-
Hubungan (persekutuan terapeutik)
-
Hak
-
Retrospeksi
-
Re-edukasi
-
Rehabilitasi
-
Resosialisasi
-
Rekapitulasi
D. Perbedaan
antara Psikoterapi dan Konseling
Perbedaan antara
psikoterapi dan konseling, yaitu :
1.
Konseling pada umumnya menangani orang normal,
sedangkan psikoterapi terutama menangani orang yang mengalami gangguan
psikologis.
2.
Konseling lebih edukatif, sportif, berorientasi sadar.
Dan berjangka pendek. Sedangkan psikoterapi lebih rekonstruktif, konfrontatif, berorientasi
tidak sadar dan berjangka panjang.
3.
Konseling lebih terstruktur dan terarah pada
tujuan yang terbatas dan konkret. Sedangkan psikoterapi sengaja dibuat lebih
ambigu dan memiliki tujuan yang berubah-ubah serta berkembang terus.
E. Pendekatan
Psikoterapi dengan Mental illness
Menurut J.P.
chaplin adabeberapa pendekatan psikoterapi terhadap mental illness, yaitu :
1.
Biological
Meliputi keadaan mental organik, penyakit afektif,
psikosis dan penyalahgunaan zat. Menurut Dr. John Grey, Psikiater Amerika (1854)
pendekatan ini lebih manusiawi. Pendapat yang berkembang waktu itu adalah penyakit
mental disebabkan karena kurangnya insulin.
2.
Psychological
Meliputi suatu peristiwa pencetus dan efeknya terhadap
perfungsian yang buruk, sekuel pasca-traumatic, kesedihan yang tak
terselesaikan, krisis perkembangan, gangguan pikiran dan respon emosional peuh
stres yang ditimbulkan. Selain itu pendekatan ini juga meliputi pengaruh
sosial, ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungan dan hambatan
pertumbuhan sepanjang hidup individu.
3.
Sosiological
Meliputi kesukaran pada sistem dukungan sosial, makna
sosial atau budaya dari gejala dan masalah keluarga. Dalam pendekatan ini harus
mempertimbangkan pengaruh proses-proses sosialisasi yang berlatar belakangkan
kondisi sosio-budaya tertentu.
4.
Philosophic
Kepercayaan terhadap martabat dan harga diri sesorang
dan kebebasan diri seseorang untuk menentukan nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan
ini dasar filsafatnya tetap ada, yakni menghargai sistem nilai yang dimiliki
oleh klien, sehingga tidak ada istilah keharusan atau pemaksaan.
F. Bentuk-
Bentuk Utama dari Terapi
1.
Terapi Psikoanalisis
Teknik ini menekannkan fungsi pemecahan masalah dari
ego yang berlawanan dan agresif dari Id, serta teknik yang dilakukan dengan
cara menggali permasalahan atau pengalaman di masa lalu dan dorongan yang idak
disadari.
2.
Terapi Humanistik
Terapi dengan menggunakan pendekatan fenomologi
kepribadian yang membantu individu menyadari diri sesungguhnya.
3.
Person Centered Therapy
Teknik yang terpusat pada pribadi dengan memberikan
suasana aman, bebas agar klien mengeksplorasi dengan nyaman.
4.
Logo Terapi (Frank)
Bentuk penyembuhan melalui penemuan-penemuan makna dan
pengembangan makna hidup, lebih dikenal dengan therapy through meaning.
5.
Analisis Transaksional (Burne)
Teknik ini dilakukan bahwa setiap transaksi
dianalisis, klien nampaknya menggelakkan tanggung jawab yang diarahkan untuk
mau menerima tanggung jawab pada dirinya sehingga klien dapat menyeimbangkan
Egogramnya serta melakukan introspeksi terhadap games yang dijalaninya.
6.
Rational Emotive Therapy (Ellis)
Teknik pada terapi ini dengan melakukan disputing intervention (meragukan atau membantah)
terhadap keyakinan dan pemikiran yang tidak rasional agar berubah pada
keyakinan, pemikiran dan falsafah rasional yang baru, sehingga lahir perangkat
perasaan yang baru, dengan demikian kita tidak akan merasa tertekan, melainkan
kita akan merasakan segala sesuatu sesuai dengan situasi yang ada.
7.
Terapi Perilaku (Behavior Therapy)
Teknik ini menggunakan prinsip belajar untuk
memodifikasi perilaku individu.
8.
Terapi Kelompok (Group Therapy) dan Terapi
Keluarga (Family Therapy)
Teknik ini memberikan kesempatan bagi individu untuk
menggali sikap dan perilakunya dalam interaksi dengan orang lain yang memiliki
masalah serupa.
Daftar Pustaka :
Gunarsa, Sanggih. 2007. Konseling dan Terapi. Jakarta
: PT. BPK Gunung Mulia
Chaplin, J. P. 2006. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta
: RajaGrafindo Persada
Mashudi, Farid. 2012. Psikologi Konseling. Jogjakarta
: IRCiSoD
Wirawan Sarwono, Sarlito. 2009. Pengantar Psikologi
Umum. Jakarta : Rajawali Pers
OFM, Drs. Yustinus Semium. 2006. Kesehatan Mental 3.
Yogyakarta : Kanisius
Guze, Barry. Siegal, Daniel J. Maulany, R.F. 1997. Buku
Saku Psikiatri. Jakarta : EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar