Kamis, 03 April 2014

Psikoterapi

Nama : Dini Kusumaningrum
NPM : 12511159
Kelas : 3PA08


A.      Definisi Psikoterapi
Secara harfiah, psikoterapi berasal dari kata psyco yang berarti jiwa, dan therapy  yang berarti penyembuhan. Jadi psikoterapi sama dengan penyembuhan jiwa.

Dalam Buku Pengantar Psikologi Umum, Psikoterapi adalah upaya intervensi leh psikoterapis terlatih agar kliennya bisa mengatasi persoalannya.

Sedangkan definisi psikoterapi dalam Buku Kesehatan Mental 3 adalah suatu interaksi sistematis antara pasien dan terapis yang menggunakan prinsip-prinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran, dan perasaan pasien supaya membantu pasien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.

B.      Tujuan Psikoterapi
Tujuan psikoterapi adalah untuk mengembalikan keadaan keiwaan klien yang terganggu (mulai dari masalah ringan sampai gangguan mental berat) agar bisa berfungsi kembali dengan optimal sehingga klien tersebut merasa bisa merasa dirinya lebih sehat mental (Wirawan Sarwono, 2009)

C.      Unsur-unsur dalam Psikoterapi
Menurut Masserman dalam Buku Saku Psikiatri, telah melaporkan tujuh “parameter pengaruh” dasar yang mencakup unsur-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi. Yaitu:
-          Peran Sosial (martabat) psikoterapis
-          Hubungan (persekutuan terapeutik)
-          Hak
-          Retrospeksi
-          Re-edukasi
-          Rehabilitasi
-          Resosialisasi
-          Rekapitulasi

D.     Perbedaan antara Psikoterapi dan Konseling
Perbedaan antara psikoterapi dan konseling, yaitu :
1.      Konseling pada umumnya menangani orang normal, sedangkan psikoterapi terutama menangani orang yang mengalami gangguan psikologis.
2.      Konseling lebih edukatif, sportif, berorientasi sadar. Dan berjangka pendek. Sedangkan psikoterapi lebih rekonstruktif, konfrontatif, berorientasi tidak sadar dan berjangka panjang.
3.      Konseling lebih terstruktur dan terarah pada tujuan yang terbatas dan konkret. Sedangkan psikoterapi sengaja dibuat lebih ambigu dan memiliki tujuan yang berubah-ubah serta berkembang terus.

E.      Pendekatan Psikoterapi dengan Mental illness
Menurut J.P. chaplin adabeberapa pendekatan psikoterapi terhadap mental illness, yaitu :
1.      Biological
Meliputi keadaan mental organik, penyakit afektif, psikosis dan penyalahgunaan zat. Menurut Dr. John Grey, Psikiater Amerika (1854) pendekatan ini lebih manusiawi. Pendapat yang berkembang waktu itu adalah penyakit mental disebabkan karena kurangnya insulin.
2.      Psychological
Meliputi suatu peristiwa pencetus dan efeknya terhadap perfungsian yang buruk, sekuel pasca-traumatic, kesedihan yang tak terselesaikan, krisis perkembangan, gangguan pikiran dan respon emosional peuh stres yang ditimbulkan. Selain itu pendekatan ini juga meliputi pengaruh sosial, ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungan dan hambatan pertumbuhan sepanjang hidup individu.
3.      Sosiological
Meliputi kesukaran pada sistem dukungan sosial, makna sosial atau budaya dari gejala dan masalah keluarga. Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan pengaruh proses-proses sosialisasi yang berlatar belakangkan kondisi sosio-budaya tertentu.
4.      Philosophic
Kepercayaan terhadap martabat dan harga diri sesorang dan kebebasan diri seseorang untuk menentukan nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar filsafatnya tetap ada, yakni menghargai sistem nilai yang dimiliki oleh klien, sehingga tidak ada istilah keharusan atau pemaksaan.

F.       Bentuk- Bentuk Utama dari Terapi
1.      Terapi Psikoanalisis
Teknik ini menekannkan fungsi pemecahan masalah dari ego yang berlawanan dan agresif dari Id, serta teknik yang dilakukan dengan cara menggali permasalahan atau pengalaman di masa lalu dan dorongan yang idak disadari.
2.      Terapi Humanistik
Terapi dengan menggunakan pendekatan fenomologi kepribadian yang membantu individu menyadari diri sesungguhnya.
3.      Person Centered Therapy
Teknik yang terpusat pada pribadi dengan memberikan suasana aman, bebas agar klien mengeksplorasi dengan nyaman.
4.      Logo Terapi (Frank)
Bentuk penyembuhan melalui penemuan-penemuan makna dan pengembangan makna hidup, lebih dikenal dengan therapy through meaning.
5.      Analisis Transaksional (Burne)
Teknik ini dilakukan bahwa setiap transaksi dianalisis, klien nampaknya menggelakkan tanggung jawab yang diarahkan untuk mau menerima tanggung jawab pada dirinya sehingga klien dapat menyeimbangkan Egogramnya serta melakukan introspeksi terhadap games yang dijalaninya.
6.      Rational Emotive Therapy (Ellis)
Teknik pada terapi ini dengan melakukan disputing intervention (meragukan atau membantah) terhadap keyakinan dan pemikiran yang tidak rasional agar berubah pada keyakinan, pemikiran dan falsafah rasional yang baru, sehingga lahir perangkat perasaan yang baru, dengan demikian kita tidak akan merasa tertekan, melainkan kita akan merasakan segala sesuatu sesuai dengan situasi yang ada.
7.      Terapi Perilaku (Behavior Therapy)
Teknik ini menggunakan prinsip belajar untuk memodifikasi perilaku individu.
8.      Terapi Kelompok (Group Therapy) dan Terapi Keluarga (Family Therapy)
Teknik ini memberikan kesempatan bagi individu untuk menggali sikap dan perilakunya dalam interaksi dengan orang lain yang memiliki masalah serupa.



Daftar Pustaka :
Gunarsa, Sanggih. 2007. Konseling dan Terapi. Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia
Chaplin, J. P. 2006. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : RajaGrafindo Persada
Mashudi, Farid. 2012. Psikologi Konseling. Jogjakarta : IRCiSoD
Wirawan Sarwono, Sarlito. 2009. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta : Rajawali Pers
OFM, Drs. Yustinus Semium. 2006. Kesehatan Mental 3. Yogyakarta : Kanisius

Guze, Barry. Siegal, Daniel J. Maulany, R.F. 1997. Buku Saku Psikiatri. Jakarta : EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar